Dari Serambi Mekkah Yang Lezat, Sie Itek Merah Dan Putih
Jakarta - Sajian angsa khas tanah rencong ini tak boleh dilewatkan. Ada yang berkuah merah dan ada yang putih. Sedap berempah tak ada duanya!
Di antero Tanah Rencong, hampir semua keude bu (kedai nasi) menyediakan kuliner yang disebut sie itek. Secara harafiah, sie itek berarti kuah bebek. Sama menyerupai sie kameng yang berarti kuah kambing.
Tetapi, hampir sanggup dipastikan bahwa sie itek maupun sie kameng yaitu kuliner berkuah dengan rasa kari. Bedanya, ada yang karinya kental, ada pula yang encer. Sie itek juga umumnya hadir dalam dua varian, yaitu: masak merah dan masak putih.
Sie itek masak merah memang kuahnya berwarna merah, alasannya yaitu salah satu bumbu utamanya yaitu cabai merah. Sedangkan sie itek masak putih lebih menyerupai kuliner opor di Jawa, berwarna pucat, dan tidak pedas. Sebagian orang menyebut sie itek masak putih ini dengan sebutan masak kurma. Padahal, kuliner ini sama sekali tidak menggunakan kurma sebagai materi maupun bumbu.
Foto: detikfood |
Sajian kari angsa khas Aceh ini memang merupakan kuliner khas tempat yang paling populer. Masakan ini memang lemak nian, gampang disukai siapapun juga. Istimewanya, sekalipun materi bakunya yaitu bebek, tetapi tidak ada aroma anyir yang biasanya menyertai bebek. Soalnya, sangat banyak rempah dan bumbu aromatik yang dipakai, sehingga kuliner ini memang eksklusif menguar aroma harum.
Dalam hal sie itek, aroma yang paling menonjol dihasilkan oleh daun temuri (juga disebut daun kari atau salam koja) dan daun pandan yang digunakan untuk mengikat setiap potong angsa yang dimasak. Rempah harum yang digunakan yaitu ketumbar dan jintan (dalam bahasa Aceh disebut jira). Bahkan, ada dua jenis jintan yang digunakan dalam kuliner ini, yaitu: jintan (cumin) dan jira ikan (fennel, adas manis).
Foto: detikcom |
Jira ikan ini memang biasa digunakan untuk memasak ikan guna menghilangkan aroma anyir atau anyir. Penggunaannya dalam kuliner angsa juga untuk menyirnakan aroma angsa yang khas. Banyaknya rempah dan bumbu yang digunakan – setiap dapur punya cara masak berbeda, rata-rata antara 12-20 jenis rempah dan bumbu – membuat kuliner ini benar-benar terasa rich.
Gurihnya sangat intens. Beberapa dapur bahkan membuat versi kuah yang reduced hingga kental. Selain itu, penggunaan kelapa gongseng – yaitu kelapa parut yang disangrai dan kemudian ditumbuk hingga keluar minyaknya – membuat tekstur yang istimewa pada kuahnya. Karena sie itek masak merah bercitarasa pedas, biasanya selalu ada sie itek masak putih bagi mereka yang tidak sanggup makan pedas – khususnya anak-anak.
Bumbu dan rempahnya sama. Bedanya, sie itek masak putih sama sekali tidak menggunakan cabai dan merica. Sie itek masak putih bahkan lebih menonjol kegurihannya alasannya yaitu biasanya ditambah kemiri.
Bila tidak suka bebek, sanggup diganti dengan ayam. Masakannya disebut sie manok. Kecintaan warga Aceh terhadap angsa membuat sie manok justru sangat jarang dijumpai di Tanah Rencong ini.
Kuliner pusaka Aceh ini untungnya hingga sekarang masih sangat terkenal dan merupakan kuliner sehari-hari yang gampang dijumpai. Sie itek juga tetap terhaga martabatnya alasannya yaitu merupakan kuliner wajib yang harus ada pada setiap kenduri dan perhelatan.
Belum ada Komentar untuk "Dari Serambi Mekkah Yang Lezat, Sie Itek Merah Dan Putih"
Posting Komentar