Asyiknya Makan Bandeng Tanpa Diganggu Duri

Foto: detikcomFoto: detikcom

Jakarta - Sate bandeng merupakan hidangan ikonik kota Serang. Harganya relatif murah, makannya asyik padahal proses pembuatannya sulit.

Bila kita bertandang ke Kota Serang, ibukota Provinsi Banten, di tapal batas kota kita sudah "disambut" oleh beberapa penjual sate bandeng dan aneka macam makanan oleh oleh lainnya. Memang, sate bandeng khas Banten ini ialah hidangan tradisional yang pantas dibawa pulang sebagai oleh-oleh yang niscaya disukai orang.

Soalnya, kalau menciptakan sendiri cukup sulit. Padahal, harganya cukup murah, hanya sekitar Rp 17-20 ribu per ekor. Berbeda dengan asosiasi yang timbul saat mendengar istilah sate bandeng, ini memang bukan penggalan kecil daging bandeng dengan bacokan kecil sepanjang 20 senti, melainkan ikan bandeng utuh dengan bacokan besar.

Istimewanya, bandeng utuh ini sudah tanpa duri alasannya ialah daging dan tulangnya terlebih dulu dikeluarkan, kemudian dicampur bumbu dan dimasukkan kembali ke dalam badan bandeng sebelum dibakar. Cara mengeluarkan daging dan tulangnya ternyata tidak melalui mekanisme pembedahan yang rumit. Di "pabrik" sate bandeng yang menjadi industri rumah tangga, kita sanggup melihat bahwa di tangan pekerja-pekerja trampil proses ini ternyata sangat gampang dilakukan.

Asyiknya Makan Bandeng Tanpa Diganggu DuriFoto: iStock

Bandeng yang sudah disisik dan dibuang insang dan isi perutnya kemudian diremas-remas dengan keras. Ini dilakukan biar dagingnya setengah hancur dan terlepas dari kulit maupun tulangnya. Sesudah bandeng "terkulai" lemas, dengan dua jari menarik tulang utama, maka semua tulang dan daging sanggup dikeluarkan dalam satu tarikan. Mirip menyerupai membalik baju saja.

Kulit bandeng itu kemudian dibalik lagi, dan diisi dengan daging bandeng yang sudah dihaluskan dan dicampur bumbu-bumbu dengan santan, kemudian dibakar atau dipanggang. Karena sudah dibumbui, sate bandeng ini sudah gurih rasanya dan tidak memerlukan saus atau cocolan. Tetapi, kalau diingini, sambal kecap sanggup dijadikan cocolan yang cocok.

Asyiknya Makan Bandeng Tanpa Diganggu DuriFoto: detikfood

Di Jawa Timur juga ada hidangan yang menyerupai dengan sate bandeng dari Banten ini. Bedanya, daging bandeng yang sudah dihaluskan dan dicampur bumbu tidak dibubuhi santan kental. Bandeng yang sudah kembali utuh itu di lumuri kocokan telur ayam, kemudian digoreng. Hasilnya ialah bandeng isi yang sungguh gurih. Nikmat disantap dengan sambal trasi atau sambal anggun lainnya.

Sajian ini di Jawa Timur – khususnya terkenal di Surabaya dan Gresik – disebut dengan nama otak-otak bandeng. Di Sulawesi Selatan, hidangan yang menyerupai otak-otak bandeng ini disebut bolu kambu.

Dalam bahasa Makassar dan Bugis, ikan bandeng memang disebut ikan bolu. Sedangkan kambu ialah istilah untuk "isi", menyerupai kita lihat dalam hidangan bolu kambu, paria kambu, tahu kambu, dan lain-lain. Sekalipun sate bandeng merupakan hidangan yang sangat khas Banten, ternyata ada beberapa hidangan Nusantara lain yang sangat menyerupai dengan masakan ini.

Untungnya lagi, sate bandeng telah menjadi item oleh-oleh yang terkenal dan tersedia luas, sehingga tidak dikhawatirkan akan segera punah. Mungkin daerah-daerah lain harus mulai memikirkan untuk melaksanakan revival masakan pusaka dengan menyediakannya sebagai oleh-oleh yang terkenal bagi setiap pengunjung ke kota yang bersangkutan.

Bagi mereka yang enggan makan bandeng alasannya ialah banyak duri halusnya, inilah cara pintar makan bandeng yang gurih itu tanpa repot menyisihkan duri dan tulang.

Belum ada Komentar untuk "Asyiknya Makan Bandeng Tanpa Diganggu Duri"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel